
Jumat, 21 Maret 2025 — Hari ini, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat kembali berkesempatan untuk mendampingi Tim Proyek Kemitraan Publik-Swasta untuk Perbaikan Sistem Pemasaran dan Distribusi Produk Pertanian Fase 2 (IJHOP4-2) dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang bekerjasama dengan Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian dalam Pertemuan Pendampingan Diseminasi Panduan Proyek dilaksanakan di Kabupaten Majalengka. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari 15 BPP di Kabupaten Majalengka.
Kegiatan dibuka oleh Drs. Agus Permana, M.P. selaku Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Majalengka. Agus menyatakan dukungannya untuk IJHOP4-2 dalam mendukung penumbuhan sentra produk hortikultura dan peningkatan kapasitas petani melalui kegiatan ini. Disampaikan pula bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman para penyuluh pertanian dalam mendiseminasikan informasi teknis dan inovasi pertanian sampai ke pemasaran khususnya untuk tanaman hortikultura. Agus berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas proyek, namun dapat diimplementasikan oleh petani dalam menjalankan usahataninya, sehingga petani dapat lebih mandiri dalam mengelola usahataninya, sekaligus meningkatkan daya saing produk hortikultura di pasar lokal maupul global.
Odik Setia Sukmana, S.P., M.P. selaku Penyuluh Pertanian Ahli Utama sekaligus Koordinator KJF Penyuluh Pertanian Provinsi Jawa Barat menyampaikan bahwa selain permasalahan dalam teknis berbudidaya, pemasaran pun masih memiliki banyak permasalahan. Pemasaran memiliki peran yang sangat sentral, namun masih banyak penyuluh pertanian sebagai pendamping belum dapat memberikan solusi agar pemasaran dapat terlaksana dengan layak dan memilki nilai tambah untuk para petani selaku pelaku utama. Oleh karena itu, Tim IJHOP4-2 menyusun panduan yang telah melalui pengkajian, salah satunya terkait pemasaran, untuk disampaikan kepada para penyuluh. Odik berharap bahwa informasi yang diterima dapat dimanfaatkan dan disampaikan kepada para penyuluh lainnya sebagai bekal dan bahan pembinaan untuk para petani. Walaupun buku panduan ini lebih berorientasi pada tanaman hortikultura, namun dari aspek perencanaan dapat diimplemanasikan kepada semua komoditas. Menutup sambutannya, Odik menyampaikan apresiasi kepada Tim IJHOP4-2 karena telah memberikan bekal dan panduan untuk para penyuluh di Provinsi Jawa Barat guna meningkatkan kapasitas dalam melakukan pendampingan dan pembinaan kepada para petani di lapangan.
Nishimura selaku Ketua Tim IJHOP4-2 dari JICA dan Desti selaku Koordinator Proyek menyampaikan bahwa proyek ini merupakan kerjasama teknis antara Pemerintah Jepang melalui JICA dan Pemerintah Indonesia melalui Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian. Tim IJHOP4 telah mengimplementasikan proyek ini selama 8 tahun dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan rantai pasok produk pertanian dan fasilitasi pemasaran. Sepaham dengan Odik, ia menyampaikan bahwa pemasaran adalah hal yang krusial dalam menjalankan usahatani. Nishimura menambahkan bahwa semua materi pembelajaran telah dijadikan satu buklet digital untuk dapat disebarluaskan di seluruh kabupaten/kota selain tujuan proyek.
Selanjutnya, dilakukan sosialisasi dan pengenalan Panduan Proyek IJHOP4-2 oleh tim kepada para penyuluh pertanian yang hadir. Panduan ini memuat 150 materi yang meliputi panduan budidaya/teknis, fasilitasi lapangan, survey, dan lain sebagainya. Salah satu fokus pada panduan proyek ini adalah perbaikan rantai pasok produk hortikultura yang dilakukan melalui pendekatan ke kelompok tani, kemudian menciptakan saluran distribusi yang efisien untuk menghubungkan petani dengan konsumennya. Pendekatan ini dilakukan dengan memperkuat kapasitas petani untuk bisnis hortikultura berorientasi pasar melalui penyusunan rencana usaha yang meliputi rencana budidaya, pemasaran, dan penjualan sampai kegiatan dan jadwal mendetail. Kemudian, dilakukan manajemen produksi strategis dengan menentukan produk dan varietas yang cocok, produk berkualitas tinggi, dan manajemen usaha yang baik. Selain itu, dilakukan pula kemitraan strategis dengan perusahaan untuk menciptakan ekosistem berkelanjutan. Hasil dari implementasi konsep tersebut selama delapan tahun silam adalah terjadinya peningkatan keuntungan petani sebesar 163% di wilayah proyek.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan tanya jawab yang difasilitasi oleh para penyuluh pertanian dari kabupaten dan kota wilayah Proyek IJHOP4-2, di antaranya Dede Sopyandi dari BPP Wilayah V Cibungbulang Kabupaten Bogor, Ilyas Munawir dari BPP Pacet Kabupaten Cianjur, dan Mamat Sutiawan dari BPP Caringin Kabupaten Sukabumi. Para penyuluh pertanian di Kabupaten Majalengka yang hadir menyampaikan apresiasi atas kegiatan diseminasi ini. Harapan para penyuluh, proyek ini dapat disebarkan ke penyuluh-penyuluh lainnya dan dapat diimplementasikan secara lebih masif untuk mendukung pertanian hortikultura yang lebih maju, berkelanjutan, menguntungkan bagi petani, dan eksis di pasar domestik maupun internasional.
Redaksi: Nurhayati Puspitarini
Editor: Kevin D.F
Penulis: Kevin Derrian